Jumat, 24 April 2009

rokok bahaya

Abad 21, Satu Miliar Meninggal Akibat Rokok

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sebuah laporannya, Kamis (7/2), memperkirakan sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia akan meninggal akibat rokok pada abad 21 jika pemerintah dan warga sipil tidak segera bertindak mengatasi epidemik penggunaan tembakau.
“Seratus juta kematian tercatat akibat tembakau pada abad ke 20 lalu. Jika tren ini terus berlanjut, akan ada kenaikan hingga satu miliar kematian pada abad ke-21. Bila tidak dikendalikan, kematian yang berkaitan dengan tembakau akan meningkat lebih dari delapan juta per tahunnya pada 2030, dan 80 persen dari kematian tersebut akan terjadi di negara-negara berkembang,” ungkap laporan yang disampaikan Director General WHO, Margaret Chan, dalam jumpa pers bersama dengan Walikota New York, Michael Bloomberg.
Angka tersebut merupakan hasil sebuah studi yang mengungkapkan data-data penting penggunaan serta kontrol tembakau di negera-negara yang mewakili lebih dari 99 persen populasi dunia. Riset juga merekomendasikan perlunya penerapan enam strategi berlapis untuk memerangi epidemik tersebut. Enam strategi ini adalah memantau penggunaan tembakau dan kebijakan pencegahannya, melindungi masyarakat dari rokok, menawarkan bantuan untuk berhenti menggunakan tembakau, memperingati akan bahaya tembakau, menerapkan larangan bagi promosi dan iklan produk tembakau, serta menaikkan pajak produk tembakau.
“Selagi upaya memerangi tembakau mendapatkan momentumnya, secara virtual seluruh negara harus lebih berperan. Ada enam strategi yang dapat diterapkan setiap negara dan ketika dikombinasikan menjadi seuatu paket, maka semua itu akan memberi kita kesempatan terbaik untuk membalikkan epidemik yang berkembang ini,” ungkap Chan.

Laporan WHO juga mencatat bahwa penggunaan tembakau telah berkembang dengan sangat cepat di negara-negara berpendapatan rendah. Dengan pertumbuhan populasi tetap, negara-negara ini menjadi sasaran industri tembakau, sehingga jutaan orang setiap tahunnya menjadi pecandu. Dikatakan pula dalam laporan itu, hampir dua pertiga dari perokok di dunia tinggal di 10 negara : yakni China ( 30 persen), India (10 persen), Indonesia, Rusia, Amerika Serikat, Jepang, Brazil, Bangladesh, Jerman dan Turki.

valentine dalam islam

Kasih sayang sebuah nilai yang universal, semua orang di dunia menyetujui bahwa kasih sayang adalah nilai yang agung, semua orang di dunia suka akan hal itu. Sebagai sebuah agama dunia, Islam sangat menaruh perhatian terhadap kasih sayang itu. Islam memang agama kasih sayang. “Barangsiapa yang tidak menyayang, tidak akan disayang.” Barangsiapa tidak menyayangi yang di bumi, maka tidak akan disayangi oleh yang di langit.”
Mengingat tingginya nilai kasih sayang dalam pandangan Islam, maka kasih sayang diberikan, dirayakan sepanjang waktu. Tidak ada waktu khusus untuk saling menyayangi, misalnya tahun kasih sayang, bulan kasih sayang, atau hari kasih sayang. Kasih sayang dalam Islam terjadi sepanjang hari, sepanjang kehidupan. Kalau terjadi peristiwa seperti itu, pasti bukan dari Islam.
Selain itu kasih sayang Islam untuk seluruh makhluk Allah. Bahkan Rasullah saw melebel orang yang tidak menyayangi yang kecil dan yang besar (dengan menghormatinya) bukan termasuk umatnya. Sehingga Islam tidak mengenal kasih sayang hanya untuk orang tertentu saja, apalagi hanya kepada lawan jenis.
Sementara, hadirin, di tengah-tengah masyarakat kita-khususnya diperkotaan-telah muncul perayaan hari kasih sayang yang disebut dengan valentine’s day. Merayakannya dengan menghabiskan hari dengan orang terkasih, yaitu kekasihnya. Makan malam bersama di tempat yang romantis, sambil menikmati iringan lagu My Valentine. Saling memberikan kado, coklat, yang disertai kartu ucapan. Hari itu dianggap hari yang special. Interior di mall, supermarket atau pusat perbelanjaan di rancang demikian romantis dipenuhi pernak-pernik berbentuk hati, ada rangkaian bunga indah, coklat, pita disana-sini, yang kesemuanya didominasi warna pink. Kartu ucapan sayangpun marak dijual di emperan toko-toko.
Hadirin jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Perayaan seperti jelas bukan dari Islam karena seperti yang disebutkan diatas, Islam hanya mengenal bahwa kasih sayang itu dilakukan setiap hari. Lalu darimana perayaan seperti ini? Banyak orang bercerita tentang asal muasal valentine’s day itu, namun beberapa para ahli mengatakan bahwa asal mula Valentine itu berkaitan dengan St. Valentine. Ia adalah seorang pria Roma yang menolak melepaskan agama Kristen yang diyakininya.
Ia meninggal pada 14 Februari 269 Masehi, bertepatan dengan hari yang dipilih sebagai pelaksaan ‘undian cinta’. Legenda juga mengatakan bahwa St. Valentine sempat meninggalkan ucapan selamat tinggal kepada putri seorang narapidana yang bersahabat dengannya. Di akhir pesan itu, ia menuliskan : “Dari Valentinemu”.
Sementara itu sebuah cerita lain mengatakan bahwa Saint Valentine adalah seorang pria yang membaktikan hidupnya untuk melayani Tuhan di sebuah kuil pada masa pemerintahan Kaisar Claudius. Ia dipenjarakan atas kelancangannya membantah titah sang kaisar. Baru pada tahun 496 Masehi, pendeta Gelasius menetapkan 14 Februari sebagai hari penghormatan bagi Valentine.
Akhirnya secara bertahap 14 Februari menjadi hari khusus untuk bertukar surat cinta dan St. Valentine menjadi idola para pecinta. Datangnya tanggal itu ditandai dengan pengiriman puisi cinta dan hadiah sederhana, semisal bunga. Sering juga untuk merayakan hari kasih sayang ini dilakukan acara pertemuan besar atau bahkan permainan bola. Acara Valentine mulai dirayakan besar-besaran semenjak tahun 1800 dan pada perkembangannya, kini acara ini menjadi sebuah ajang bisnis yang menguntungkan.

proses bayi dalam kandungan

Dalam kehamilan, ada beberapa fase yang harus kita cermati dan perhatikan secara khusus. Tapi tidak berarti bahwa si calon ibu tidak boleh ini dan itu. Memang ada fase yang memantang si calon ibu dalam mengkonsumsi makanan tertentu tapi tidak di tiap fase.
Ada 3 fase yang harus diketahui, yaitu:
Fase trisemester pertama
Fase trisemester kedua
Fase trisemester ketiga

Fase yang terpenting dalam kehamilan sebenarnya adalah fase petama dan fase ketiga.
Fase trisemester pertama
Dimana pada fase pertama adalah fase dimana janin baru mulai terbentuk, dan tidak mendapatkan perlindungan maksimal. Karena kantung ketuban (bumper) baru mulai terbentuk namun belum sempurna, jadi si ibu harus ekstra hati-hati jika masuk ke fase ini.
Daya lekat sel telur yang sudah menjadi embrio ke sisi dinding rahim juga belum terlalu kuat, jadi keguguran mungkin saja terjadi jika si ibu tidak menjaga dirinya dengan baik.
Pantangan makanan juga terpaksa harus dilakukan pada trisemester pertama ini karena perlu diketahui pula bahwa pada trisemester pertama ini, yang terbentuk adalah otak, mata, struktur tulang belakang dan organ vital lainnya. Saat pembentukan sel-sel ini diharapkan si ibu harus mensterilkan dirinya karena makanan-makanan yang mengandung bakteri dan virus akan dengan mudah menjangkiti si janin. Parahnya jika virus itu adalah virus-virus yang dapat mengganggu perkembangan otak dan pembentukan tulang belakang si janin.
Makanan yang wajib dipantang di trisemester pertama adalah:
Makanan yang berpotensi tidak matang 100% seperti sate, shabu-shabu, steak, ayam bakar, gado-gado, kredok dan lain sebagainya
Memegang binantang yang menjadi carrier virus seperti kucing, burung dan anjing. Karena dipercaya akan dapat menginfesikan virus toksoplasma
Menggendong balita, terlebih untuk balita yang sedang flu. Sadar atau tidak, bahwa balita telah menjadi carrier virus rubella. Terutama pada air liur mereka, jadi berhati-hatilah.

Jadi berhati-hatilah untuk calon ibu yang saat ini berada di fase ini karena kecendrungan untuk keguguran masih cukup besar jika tidak dijaga dengan baik.
Fase trisemester kedua
Fase ini adalah fase teraman bagi calon ibu, karena pada fase ini perlindungan bagi si janin sudah terbentuk sempurna. Baik dari pembentukan kantung ketuban, pembentukan otak, mata, tulang belakang dan organ vital lainnya. Pada fase ini adalah fase pengembangan dari yang sudah dibentuk di fase sebelumnya. Jadi jangan kaget bahwa pada fase ini, perkembangan si janin akan sangat pesat bisa jadi hanya berbeda 1 minggu saja tubuh si ibu akan berubah drastis. Fase ini pula si ibu bebas untuk makan apa saja, karena segala yang di makan ibu tidak lagi terlalu berpengaruh kepada si janin.
Nah di fase ini pula kontrol ke dokter juga bisa diperjarang, lagipula biasanya vitamin yang diberikan juga sudah tidak ada perubahan lagi. Paling jika ada kasus-kasus khusus yang butuh pertolongan dokter seperti ada nyeri-nyeri yang tidak normal pada rahim selain itu tidak ada yang penting.
Fase trisemester ketiga
Fase ini merupakan fase yang lumayan beresiko lagi untuk si calon ibu, karena ukuran si janin yang sudah cukup besar dan juga keseimbangan si ibu juga sudah mulai terganggu. Jadi kudu harus dijaga kalau si ibu jangan sampai jatuh, karena hal ini secara langsung akan berakibat juga pada si janin. Terlebih jika sudah masuk ke bulan-bulan akhir, kontrol ke dokter juga harus lebih sering lagi.
Untuk makanan, diharapkan si ibu untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak kaborhidrat dan gula. Karena ke dua unsur ini akan memperbesar ukuran janin, dan persalinan secara normal akan lebih sulit karena ukuran bayi bisa tidak sebanding dengan ukuran maksimal rahim. Bahkan bukan tidak mungkin mengganggu organ tubuh dari calon ibu, misalnya sesak nafas dan lain sebagainya karena ukuran janin yang besar bisa menekan organ-organ tubuh si calon ibu di sekitarnya.

tombo ati

Dari Zaid bin Arqam yang berkata, "Ketika Rasulullah saw sampai ke Ghadir Khum, di dalam perjalanan kembalinya dari haji wada'; ketika itu waktu dhuha, sementara cuaca sangat panas sekali, Rasulullah saw memerintahkan para sahabatnya untuk bernaung di pepohonan. Kemudian Rasulullah saw menyerukan salat berjamaah. Maka kami pun berkumpul, lalu Rasulullah saw menyampaikan sebuah khutbah yang indah."

Rasulullah saw berkata, "Sesungguhnya Allah SWT telah menurunkan kepadaku ayat Sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu, dan jika kamu tidak melakukan (apa yang diperintahkan, berarti) kamu tidak menyampaikan risalah-Nya. Dan Allah menjagamu dari (gangguan) manusia.[1] Sesungguhnya aku telah diperintahkan oleh Allah melalui Jibril supaya berdiri di tempat keramaian ini, dan memberitahukan (bangsa) putih dan hitam bahwa Ali bin Abi Thalib adalah saudaraku, washi-ku, penggantiku dan imam sepeninggalku."

"Lalu aku meminta kepada Jibril supaya memohonkan ampunan bagiku kepada Tuhanku, karena aku tahu betapa sedikitnya orang-orang yang bertakwa dan betapa banyaknya orang-orang yang mengganggu serta mencemoohku karena seringnya aku bersama Ali dan memberikan perhatian yang lebih kepadanya, sehingga mereka menyebutku sebagai udzun (orang yang tidak teliti dan cepat percaya pada setiap berita yang didengarnya). Sehingga Allah berfirman, Di antara mereka ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan, 'Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya. Katakanlah, la mempercayai semua yang baik bagimu. Seandainya aku mau sebutkan nama-nama mereka niscaya akan aku sebutkan, dan seandainya aku mau tunjukkan wajah-wajah mereka niscaya akan aku tunjukkan. Namun aku berketetapan hati merahasiakan nama-nama mereka, dan akan terus bersikap bersahabat terhadap mereka. Namun demikian, Allah tetap mendesakkan dan tidak akan rela padaku melainkan aku sampaikan apa yang diturunkan-Nya kepadaku."

"Ketahuilah —wahai manusia— sesungguhnya Allah telah menetapkan Ali sebagai wali dan imam kamu, dan telah mewajibkan kepada setiap orang darimu untuk mentaatinya. Sah keputusan hukum yang diambilnya, dan berlaku kata-katanya. Terlaknat orang yang menentangnya, dan memperoleh rahmat orang yang mempercayainya."

"Dengarlah dan patuhilah, sesungguhnya Allah adalah Tuhanmu dan Ali adalah pemimpinmu. Kemudian keimamahan dan kepemimpinan (berikutnya) ada pada keturunan yang berasal dari tulang sulbinya, sehingga tiba hari kiamat."

"Sesungguhnya tidak ada yang halal kecuali apa yang telah dihalalkan oleh Allah, Rasul-Nya dan mereka, dan tidak ada yang haram kecuali apa yang telah diharamkan oleh Allah, Rasul-Nya dan mereka."

"Tidak ada satu ilmu pun kecuali telah Allah tetapkan dan pindahkan kepada mereka. Maka oleh karena itu janganlah kamu berpaling dari-nya, dan janganlah kamu bersikap sombong dan enggan menerima kepemimpinannya. Karena dialah orang yang akan menunjukkan kepada kebenaran dan mengamalkannya. Allah tidak akan mengampuni orang-orang yang mengingkari wilayah dan kepemimpinannya, dan tidak akan pernah memaafkannya sekali-kali. Sungguh, Allah telah memastikan diri-Nya untuk melakukan itu bagi mereka yang menentang perintah-Nya dalam perkara ini, dan akan menimpakan kepadanya azab yang amat pedih selama-lamanya."

"Dia adalah manusia yang paling utama setelahku. Karena kamilah kemudian Allah turunkan rezeki-Nya (kepada kamu) dan (karena kami juga maka) seluruh makhluk memperoleh kehidupan. Sungguh terkutuk orang yang menentangnya. Ucapanku ini berasal dari Jibril, dan Jibril dari Allah SWT. Karena itu hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang akan disiapkannya untuk hari esok."

"Pahamilah ayat-ayat muhkamat Al-Qur'an, dan janganlah kamu ikuti (secara lahiriyyah) makna ayat-ayat mutasyabihat-nya. Tidak akan ada orang yang bisa menerangkan tafsirnya kepadamu melainkan orang yang aku pegang tangannya, yang aku naikkan dia ke sisiku dan yang aku angkat lengannya. Kini aku umumkan, 'Barangsiapa yang aku sebagai pemimpinnya maka inilah Ali pemimpinnya.' Perintah untuk mengangkatnya sebagai pemimpin ini adalah berasal dari Allah SWT yang telah diturunkan kepadaku. Ingatlah, sungguh aku telah tunaikan (perintah ini). Ingatlah, sungguh aku telah sampaikan. Ingatlah, sungguh aku telah perdengarkan. Ingatlah, sungguh aku telah aku jelaskan."

"Tidak diperkenankan siapa pun menyandang gelar Amirul Mukminin" (pemimpin orang-orang yang beriman) sepeninggalku selain dia.' Kemudian Rasulullah saw mengangkatnya tinggi-tinggi, sebegitu tingginya sehingga kakinya sejajar dengan lutut Rasulullah saw.

Kemudian Rasulullah saw berkata, "Wahai manusia, ini adalah Ali, saudaraku dan washi-ku, pemelihara ilmuku, khalifahku bagi orang yang beriman kepadaku dan wakilku dalam menafsirkan Kitab Allah Azza Wajalla." Pada riwayat lain disebutkan, "Ya Allah, tolonglah orang yang menolongnya, perangilah orang yang memeranginya, kutuklah orang yang mengingkarinya dan murkailah orang yang mengingkari haknya."